Tuesday, May 4, 2010

Sulitnya tanpa korupsi

All About Korupsi


Kata orang dulu negri ini terkenal sebagai negri yang gemah ripah loh jinawi.alias subur makmur kerta raharja.Penduduknya terkenal ramah-ramah santun budi bahasa.
Tapi aku heran,sebagai warga dan masyarakat Indonesia,selama ini aku tak pernah menemukan apa yang dikatakan orang dulu terhadap negri ini.Dalam hati aku hanya bisa bertanya-tanya mungkinkan ini hanya sekedar slogan atau retroika belaka..ataukah jangan-jangan ini hanya trik dari penjajah kita dulu,mirip ketika seorang ibu membujuk anaknya agar cepat tidur.Mereka membuat slogan itu agar bangsa kita semakin malas,tenggelam dalam pujian yang pada akhirnya tiada ada keinginan untuk berubah..kerana marasa diri udah sempurna,makmur harta dan pekerti.Bukankah dengan demikian cita-cita para penjajah itu tercapai?yakni ingin melanggengkan penjajahanya di bumi pertiwi.
Keheranan ini rasanya cukup beralasan,mengingat selama ini q hidup dinegri tercinta sudah melebihi seperempat abad,tapi sampe saat ini q hampir hampir tak menemukan kebenaran apa yang dikatakan orang terhadap bangsa kita.
Mungkin saja jika q hidup sebatang kara,tak punya sanak keluaraga,aq bisa saja tiada menemukan apa itu keramahtamahan,kelembutan n kasih sayang,kesantunan dan budi pekerti. Tapi q masih bisa bersyukur hal itu masih sempat q dapatkan dari keluarga q terutama ayah ibu tercinta yang tak bosan-bosanya mengajari q akan adab,budi pekerti,kasih sayang,dan kejujuran.
Jadi meski kata-ramah,sopan santun,jujur dan adil dinegri ini hanya sekedar slogan belaka,tapi sedikit banyak q pernah belajar akan hal itu dari my fam tercinta.Terimakasih tuk semua yang telah mengajarkan aq bagaimana berbudi bahasa,thx mam,ayah,kakak n all.
Dari hari kehari dari masa kemasa q hanya bisa melihat kenyataan bahwa semboyan akan negri kita seolah semakin bias tiada nyata.Kerusuhan demi kerusuhan terjadi dan seolah silih berganti.Rasa saling hormat menghormati,saling menghargai,antar sesame warga semakin langka,apalagi jika rasa saling menghargai itu kita cari dalam komunitas warga yang berlainan etnis atau agama rasanya ini sudah menjadi barang langka.
Dimana-mana hampir merata dipelosok negri ini kadang terjadi kerusuhan,pertikaian,antar warga,antar kampong, atau antar kelompok masyarakat yang kebetulan berbeda entah itu etnis atau suku,atau berbeda agama.
Yang semua itu kadang diawali oleh masalah sepele saja.Masih hangat diingatan q ketika terjadi kerusuhan di sampit,kerusuhan di palu,kerusuhan mei 98,atau kerusuhan Ambon,atau kerusuhan sporter bola,ato perkelahian pelajar,ato adu jotos antar mahasiswa,bahkan ada yang lebih lucu lagi,orang orang intelek yang ada di gedung dewanpun sepertinya begitu hobby tawuran.
Ada banyak hal lain yang menjadi bukti kalau slogan bahwa negri ini adalah negri yang ramah,n berbudi pekerti itu semakin fiktif belaka.
Kemarin hari awal 2010 sebuah badan dunia yang dipercaya kredibelitasnya,menyatakan bahwa Indonesia adalah juara nomor wahid alias No 1 dalam hal korupsi sekawasan asia fasifik.Coba kita berfikir sejenak,ada berapa banyak Negara yang berada dikawasan asia pasifik ini.Seharusnya kita malu pada negri kecil sekelas Kamboja,yang baru bangkit dari perang saudara tapi mereka bisa berkata pada dunia,meskipun negri masih tergolong negri baru n negri miskin..tapi mereka bisa lolos dari juara umum korupsi se asia pasifik.
Dan kita sebetulnya harus lebih malu,negri tetangga kita saja,yang baru merdeka dari Indonesia tercinta beberapa tahun silam yakni timor-timur sudah lolos dari predikat Negara terkorup se asia pasifik.
Apakah dengan hal ini semua,sudah cukup menggambarkan bahwa bangsa kita ini memang bukanlah bangsa yang ramah tamah,santun budi bahasa,dan jujur serta adil dalam berkarya.Tapi kita hanyalah sebuah bangsa yang pemalas,bangsa pemarah,n bangsa yang kehilangan rasa malu.
Anehnya pemerintah n sebagian masyarakat kita malah seolah bangga mendapat predikat juara No wahid korupsi.Buktinya mereka mendengar rilis dari badan dunia itu Cuma disikapi dengan ketawa n senyum.saya tiada tau apa arti ketawa ato senyuman mereka wallahu alam.
Sepertinya sudah saatnya kita sebagai warga masyarakat yang masih punya rasa malu dihati untuk bahu membahu memperbaiki kebobrokan di negri ini.tiada usah dengan demo ato revolusi..cukup dengan memberi contoh kecil mulai dari diri bagai mana hidup menjadi orang baik n benar,berbudi dan beretika.bukankah memberi contoh yang baik itu mengandung seribu ajakan.Tiada usah muluk-muluk ingin mengubah negri ini cukup memberi contoh baik pada lingkungan terkecil kita yakni,anak isteri dan keluarga kita.
Teman-temanku…Aq menulis ini kerana q sudah terlalu lelah menyaksikan kesemerawutan, dinegri ini,kebobrokan, n korupsi sudah ada disemua level birokrasi dinegri ini..dari tingkat terkecil,semisal RT, sampai level tertinggi baik eksekutif,ato legislatipnya.Aq sudah berjalan kesana kemari dinegri ini.Ribuan jejak langkah q sampai q tak sanggup menghitungnya.Semua itu q lakukan hanya untuk mencari orang benar,dan belajar akan filosofi kebenaran padanya .Tapi sampai saat q menulis pun q belum sempat ketemu orang benar,yang selaras antara kata n perbuatan.Orang pintar di negri ini jumlahnya sangat banyak,orang baik jua tak kurang,tapi orang benar nan bijak benar benar barang langka.
Sebelum aq menulis disini q sempatkan diri tuk membaca Koran,meliat siaran televisi, membuka internet,dari semua media yang q liat dan q baca rata-rata isinya hampir sama yaitu membahas isu korupsi yang sudah mengurat mengakar,mendarah daging,dan mungkin sudah menjadi tradisi bangsa ini.
Di media di beritakan seoarang dirjen bea cukai sampai berani mengeluarkan uang milyaran demi memenangkan pencalonan dirinya menjadi dirjen bea cukai,di media lain sempat q baca mega korupsi yang dilakukan di departemen kehutanan nilainya mencapai triliunan rupiah,belum kasus mega korupsi perpajakan,korupsi di lingkungan kejaksaan,lingkungan kepolisian,korupsi yang dilakukan oleh partai ,atau ormas,karupsi di departemen pendidikan,departemen kesehatan,pemerintahan daerah,suap menyuap antara anggota dewan dengan pengusaha,ato antara pejabat terkait dengan para konglomerat sudah bukan rahasia lagi.
Aq sebagai penulis hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengelus dada,mengamati begitu hebatnya korupsi dinegri ini.Seolah korupsi di Negara ini sudah sangat tersistem dengan apiknya sampai-sampai berganti-ganti pemerintahan,berganti ganti aturan demi mengatasi korupsi ini tiada berdampak ato berbekas sama sekali bagi pemulihan negri ini agar bisa terbebas dari korupsi.Minimal bisa membasmi korupsi sampai 50 % saja aq rasa itu sudah merupakan suatu keajaiban seandainya itu bisa dilakukan bangsa kita.
Sebuah studi lapangan yang pernah aq ikuti untuk mengetahui atau membuktikan akan sebuah fakta bahwa korupsi di negri ini sudah mendarah daging disemua level masyarakat,simaklah pengalaman q berikut ini.
• Pertama yang aq amati adalah korupsi kelas teri yang ada di lingkungan q sendiri.Suatu ketika secara kebetulan KTP q sudah habis masa berlakunya.Dan aq pun bermaksud untuk memperpanjang KTP q,maka aku lapor pada RT dekat rumah q.Dan setelah lapor Sang RT pun memberi surat rujukan pada aq untuk diteruskan kekelurahan.Ternyata cerita tak sampai disana,setelah Sang RT tadi menulis surat rujukan untuk kelurahan,dan ditanda tangani oleh Nya serta distempel RT/W di lingkungan Q,diapun berdehem alias pura-pura batuk dihadapan aq,tapi aq mencoba menjadi orang yang pura-pura tak mengerti arti batuk kecil pak RT.Mungkin kerana Pak RT menganggap aq orang yang tiada mengerti jua,padahal dia sudah pura2 berdehem beberapa kali dihadap q,maka pada akhirnya keluarlah ucapan dari mulutnya yang sebetulnya sudah q perkirakan sebelumnya.Lantas dia berucap pada q, Mas Maaf uang penganti kertas n tinta belum,oh gitu ya pak timpal q..Berapa pak lanjut q ya klo yang lain kadang ada yang ngasih 15 ato 20 ribu tapi klo mas mau ngasih lebih jua tidak apa2 ,kata pak RT menjawab Tanya q.lantas q bertanya lagi ma Dia,kok mahal ya pak,bukanya klo Cuma tuk selembar kertas kecil,habisin tintanya jua paling kurang dari setetes jawab q sambil sedikit bercanda.Wah segitu mah terbilang murah mas,timpal Pak RT,Coba pasti mas jua sering dengar atau liat di TV,berepa tuh harga tanda tangan seorang pejabat,bisa jutaaan,bahkan milyaran,klo tanda tangan saya Cuma 15 rebu itu kan murah banget kata Pak RT sambil ketawa jua.oh gitu ya pak berarti uang 15 rebu itu sebenarnya bukan untuk pengganti kertas dan tinta ya pak tapi untuk harga tanda tangan bapak..Lanjut q sambil ngakak agar Pak Rt tiada tersinggung dengan perkatan q.Mendengar kata kata q pak RT Cuma berkata pelan,maklum saya Cuma seorang RT mas. Mendengar itu q hanya berkata dalam hati,untunglah dia Cuma Jadi RT,coba klo jadi walikota ato gubernur ato pejabat pajak berapa besar q mesti bayar untuk sebuah tanda tanganya.Eh lupa berapa saya harus bayar pak,15 rebu boleh 20 rebu jua boleh mas..timpal Pak Rt,Ya saya kasih 15 aja tiada apa apa kan pak,kebetulan uang saya Cuma ada sdikit.Sambil berkata begitu aqpun pamitan n berlalu dari hadapan pak RT.Begitulah tentang gambaran korupsi yang terjadi di arus bawah..
• Yang kedua yang pernah Q amati adalah korupsi berjamaah yang dilakukan oleh sebuah lembaga ntah itu lembaga pemerintah atau swasta.Pernah suatu ketika aq mencoba survey kesebuah lembaga pemerintah dan tidak tanggung tanggung yang Q survey adalah lembaga kepolisian republik Indonesia.pada saat itu q sengaja datang kekantor polisi guna mengetahui apakah di lembaga ini korupsi sudah jadi tradisi jua.Begitu q datang kekantor polisi aku langsung masuk kebagian pengurusan SIM.Disana q pura pura bertanya tanya pd petugas yang berjaga disana bagaimana langkah-langkah jika q ingin membuat SIM.Dan ternyata petugas disana dengan ramah memberi tahu q bagaimana proses pembuatan SIM itu dari A-Z.Mulai dari cek kesehatan,test pengujian lapangan,sampai tes uji materi semua harus ditempuh step by step. Begitu sang petugas itu menuturkan pada q.Dan tak lupa beliaupun memberi tahu tentang rincian biaya yang harus dibayar untuk pembuatan SIM tersebut. Dan setelah q mendapat penjelasan panjang lebar dari petugas tersebut ternyata biaya untuk pembuatan SIM itu tiadalah mahal.Cukup dengan uang 100 ribu,saja untuk pembuatan SIM A or SIM C sudah bisa kita peroleh. Tapi teman-teman pembaca jangan dulu bersenang hati dengan apa yang disamapaikan petugas pada q itu..Kerana ternyata setelah petugas itu memaparkan begitu panjang lebar akan proses pembutan SIM tadi ceritanya tidaklah usai sampai disana.Lantas petugas itu meneruskan ceritanya pada q,beliau berkata,Mas sebenarnya klo ingin gampang dalam proses pembuatan SIM itu saya siap Bantu mas.Maksud Bapak Bantu gimana maaf saya tidak mengerti,sambil berkata begitu aq menampilkankan wajah pura-pura seperti orang lugu.hehe.Lalu itu si petugas melanjutkan ucapannya.Maksud saya begini mas,semisal mas terburu buru,dan tidak mau direpotkan dengan test ini itu,terus habis gitu mas jua belum punya kepastian apakah hasil tesnya lulus ato kagak,kan percuma buang-buang waktu dan duit mas saja.Lalu solusinya gimana pak..Tanya q menyela kata-kata si bapak petugas,sambil tetep q menampilkan wajah kabayan.Ya saya bisa Bantu mas untuk membuatkan SIM itu instans alias langsung jadi tak perlu test ini itu tadi.Cuma biayanya memang agak sedikit mahal mas,Emang berapa pak? Aq memotong lagi..ya 250 rebu, jawab sibapak petugas itu. Tapi dengan keluar biaya segitu itu SIM saya Jamin 10 menit langsung jadi, mas tinggal di photo dibagian photo SIM, dan tunggu panggilan dari petugas untuk pengambilan SIM punya mas. Kok mahal sih Pak timpal q,tadi kata bapak klo ikut ujian Cuma sekitaran 100 rebuan,klo instant kok sampai 250 rebu,bisa kurang dikit gak pak,aq melanjutkan perkataan q ma itu petugas.Kini giliran itu petugas yang menimpali perkataan q,wah mas kan tadi sudah saya bilang ini instan lho dan saya jamin 10 menit langsung jadi.uang segitu itu terus terang ya untuk bagi2 ma petugas lain,paling saya yang Bantu mas Cuma kebagian uang buat sebungkus rokok saja.begitu tutur petugas berkata panjang lebar ma aq.Dan setelah aq mendapat info panjang lebar dari itu petugas .Aq pun pamitan dan meminta maaf ma itu petugas kerana tak jadi membuat SIM hari itu. Aq beralasan ma dia bahwa kebetulan saat itu uang q tidak cukup..Sambil melangkah pergi dalam hati aq hanya tertawa meringis.disatu sisi aq merasa lucu kerana telah mengerjain seorang petugas polisi,disisi lain aq jua merasa sedih dan prihatin melihat dan mendengar sendiri bahwa sudah sedemikian parahnya korupsi di negri ini.Sampai sampai aparat hukum seperti polisi,kejaksaan,kehakiman,yang seharusnya bertugas memberantas itu penyakit yang bernama korupsi.Alih alih Banyak oknum dilingkungan mereka,ato dilembaga mereka yang melakukan tindak korupsi dan lebih hebatnya mereka melakukan secara berjamaah,ntah itu dilevel bawahan ato para pejabat pemegang kebijakan.Disini aq tiada melihat jumlah ato nominal angka yang dikorup oleh mereka. Kerana hal itu menurut q seperti hukum alam.Artinya semakin tinggi kedudukan seorang oknum yang bermental korup maka semakin besar jua baik jumlah maupun kafasitas uang Negara yang di korup.Begitupun jika oknum yang melakukan tindak korupsi itu hanyalah seorang pegawai rendahan mungkin jumlah dan kapasitas korupsinya jua kecil.Tapi pendapat ini tiada selamanya benar,ada beberapa kasus,yakni kasus korupsi yang tergolong besar yang nominalnya mencapai miliaran rupiah dilakukan oleh seorang pegawai rendah ato buruh.Semisal kasus yang terjadi di Surabaya,dimana seorang OB yang bekerja di sebuah kantor pelayanan pajak bisa melakukan penggelapan ato pemanipulasian surat setoran pajak ratusan pengusaha yang keseluruhannya mencapai hampir 350 milyar rupiah.Tapi itu hanya kasus2 langka,dan si oknum tadi tidak melakukan sendirian.Alias berjamaah bersama teman teman lainya.Jadi kasus korupsi yang terjadi dinegri ini tadi pada umumnya dilakukan sebagaimana hukum alam tadi.. Ya pejabat korupsinya kakap,klo buruh,ato pegawai rendahan korupsinya teri.
Dari itu semua pd akhirnya aq mendapat sebuah kesimpulan bahwa penanganan kasus korupsi di negri ini.sudah saatnya tidak lagi sekedar dilihat dari jumlah ato nominal berapa besar uang Negara ato uang rakyat yang mereka korupsi.Tapi sudah saatnya qta semua untuk melakukan pembenahan mental,memprogram otak kita agar tiada memiliki sikap mental yang korup.Kini waktunya qta melakukan pembenahan mulai dari dalam diri kita,kerana hemat q,.tingginya kasus korupsi dinegri ini bukan lagi kesalahan system hukum kita,kesalahan pemerintahan kita,kesalahan orang per orang dari bangsa kita.Tapi harus kita akui dengan jujur kasus korupsi yang merajalela dinegri qta tercinta kerana kesalahan kita bersama,kesalahan kita semua yang telah disadari ato tidak menjadikan sikap mental korupsi menjadi tradisi dan budaya kita bersama.
Sudah saatnya kita kembali ketitik NOL,bertanya pada diri sendiri sudah sampai dimana kita berlaku jujur dan adil minimal pada diri pribadi,keluarga,dan lingkungan sekitar qta.
Wassalam..










Salam Hangat…





(M.Alfian.Epengson/Rysava)

No comments: